Tuesday, July 8, 2014

56 lembaga survei dan lembaga quick count pilpres 2014 berdasarkan data dari KPU adalah:




1. PT Lingkaran Survei Kebijakan Publik
2. PT Citra Komunikasi LSI
3. PT Konsultan Citra Indonesia
4. Media Survei Nasional
5. PT Citra Publik Indonesia
6. PT Indikator Politik Indonesia
7. PT Data Lembaga Survei Indonesia (LSI)
8. PT Lingkaran Survei Indonesia (LSI)
9. PT Roy Morgan Research
10. Lembaga Jaringan Isu Publik
11. PT Cyrus Nusantara
12. PT Citra Publik
13. PT Media Survei Indonesia
14. Saiful Mujani Research and Consulting
15. CIRUS Surveyors Group
16. Lembaga Survei Nasional
17. Pusat Data Bersatu
18. Lembaga Survei Jakarta
19. Pol-Tracking Indonesia
20. Indopoling Network Research, Strategy and Consulting
21. Political Communication Institute
22. Markplus Insight
23. Indonesia Research Centre (PT Pusat Riset Indonesia)
24. Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis)
25. PT Indo Barometer
26. Charta Politika Indonesia
27. Polmark Indonesia
28. Jaringan Suara Indonesia (JSI)
29. Studi Suara Rakyat (SSR)
30. Lentera Data Riset
31. Lembaga Polling Indonesia (LPI)
32. Political Weather Station
33. Lembaga Klimatologi Politik
34. New Indonesia (Yayasan Lembaga Survei Publik Bekasi)
35. Puslitbang Diklat LPP RRI
36. PT Kompas Media Nusantara
37. Institute for Strategic and Development Studies
38. PT Alvara Strategi Indonesia
39. Politicawev.com (PT Tridaya Nusantara Internasional)
40. Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN)
41. PT Premiere Epsilon Indonesia
42. Soegeng Sarjadi School of Government (Yayasan Indonesia Cerdas Soegeng Sarjadi)
43. Indonesia Research and Survey (IRES)
44. Citra Survei Indonesia (CSI)
45. PT Indo Survey dan Data Strategy (ISS)
46. PT Tylor Nelson Sofres Indonesia
47. Populi Center
48. Lembaga Real Count Nusantara
49. Nurjaman Center For Indonesian Democrazy (NCID)
50. Lembaga Pemilih Indonesia
51. Survei dan Polling Indonesia (SPIN)
52. Indonesia Survey Center (JSC)
53. Founding Father House (Graha Bapak Pendiri Bangsa)
54. Litbang Koran SINDO (PT. Media Nusantara Indonesia)
55. Riset Kebijakan dan Otonomi Daerah (Rekode)
56. Losta Institute
Untuk mengetahui nama penanggung jawab dan alamat lembaga survei dan hitung cepat di atas bisa diakses melalui www.kpu.go.id.

Saturday, April 19, 2014

Jenis-Jenis Anak Berkebutuhan Khusus



1.      Tunanetra
Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (Blind) dan low vision. Definisi Tunanetra menurut Kaufman & Hallahan adalah individu yang memiliki lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60 setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki penglihatan. Karena tunanetra memiliki keterbataan dalam indra penglihatan maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra pendengaran. Oleh karena itu prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan pengajaran kepada individu tunanetra adalah media yang digunakan harus bersifat taktual dan bersuara, contohnya adalah penggunaan tulisan braille, gambar timbul, benda model dan benda nyata. sedangkan media yang bersuara adalah perekam suara dan peranti lunak JAWS. Untuk membantu tunanetra beraktivitas di sekolah luar biasa mereka belajar mengenai Orientasi dan Mobilitas. Orientasi dan Mobilitas diantaranya mempelajari bagaimana tunanetra mengetahui tempat dan arah serta bagaimana menggunakan tongkat putih (tongkat khusus tunanetra yang terbuat dari alumunium)
2.      Tunarungu
Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Klasifikasi tunarungu berdasarkan tingkat gangguan pendengaran adalah:
a.       Gangguan pendengaran sangat ringan(27-40dB),
b.      Gangguan pendengaran ringan(41-55dB),
c.       Gangguan pendengaran sedang(56-70dB),
d.      Gangguan pendengaran berat(71-90dB),
e.       Gangguan pendengaran ekstrem/tuli(di atas 91dB).
Karena memiliki hambatan dalam pendengaran individu tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka biasa disebut tunawicara. Cara berkomunikasi dengan individu menggunakan bahasa isyarat, untuk abjad jari telah dipatenkan secara internasional sedangkan untuk isyarat bahasa berbeda-beda di setiap negara. saat ini dibeberapa sekolah sedang dikembangkan komunikasi total yaitu cara berkomunikasi dengan melibatkan bahasa verbal, bahasa isyarat dan bahasa tubuh. Individu tunarungu cenderung kesulitan dalam memahami konsep dari sesuatu yang abstrak.
3.      Tunagrahita
Tunagrahita adalah individu yang memiliki intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi prilaku yang muncul dalam masa perkembangan. klasifikasi tunagrahita berdasarkan pada tingkatan IQ.
a.       Tunagrahita ringan (IQ : 51-70),
b.      Tunagrahita sedang (IQ : 36-51),
c.       Tunagrahita berat (IQ : 20-35),
d.      Tunagrahita sangat berat (IQ dibawah 20).
Pembelajaran bagi individu tunagrahita lebih di titik beratkan pada kemampuan bina diri dan sosialisasi.
4.      Tunadaksa
Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh. Tingkat gangguan pada tunadaksa adalah ringan yaitu memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik tetap masih dapat ditingkatkan melalui terapi, sedang yaitu memilki keterbatasan motorik dan mengalami gangguan koordinasi sensorik, berat yaitu memiliki keterbatasan total dalam gerakan fisik dan tidak mampu mengontrol gerakan fisik.
5.      Tunalaras
Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. individu tunalaras biasanya menunjukan prilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku disekitarnya. Tunalaras dapat disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan sekitar.
6.      Cerebral palsy 
Gangguan / hambatan karena kerusakan otak(brain injury) sehingga mempengaruhi pengendalian fungsi motorik.
7.      Gifted (anak berbakat)
Adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan (intelegensi), kreatifitas, da tanggung jawab terhadap tugas (task commitment) diatas anak-anak seusianya(anak normal).


8.      Autistis
Autisme adalah gangguan perkembangan anak yang disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem syaraf pusat yang mengakibatkan gangguan dalam interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.
9.      Asperger 
Secara umum performa anak Asperger Disorder hampir sama dengan anak autisme, yaitu memiliki gangguan pada kemampuan komunikasi, interaksi sosial dan tingkah lakunya. Namun gangguan pada anak Asperger lebih ringan dibandingkan anak autisme dan sering disebut dengan istilah ”High-fuctioning autism”. Hal-hal yang paling membedakan antara anak Autisme dan Asperger adalah pada kemampuan bahasa bicaranya. Kemampuan bahasa bicara anak Asperger jauh lebih baik dibandingkan anak autisme. Intonasi bicara anak asperger cendrung monoton, ekspresi muka kurang hidup cendrung murung dan berbibicara hanya seputar pada minatnya saja. Bila anak autisme tidak bisa berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, anak asperger masih bisa dan memiliki kemauan untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Kecerdasan anak asperger biasanya ada pada great rata-rata keatas. Memiliki minat yang sangat tinggi pada buku terutama yang bersifat ingatan/memori pada satu kategori. Misalnya menghafal klasifikasi hewan/tumbuhan yang menggunakan nama-nama latin.
10.  Rett’s Disorder
Rett’s Disorder adalah jenis gangguan perkembangan yang masuk kategori ASD. Aspek perkembangan pada anak Rett’s Disorder mengalami kemuduran sejak menginjak usia 18 bulan yang ditandai hilangnya kemampuan bahasa bicara secara tiba-tiba. Koordinasi motorinya semakin memburuk dan dibarengi dengan kemunduran dalam kemampuan sosialnya. Rett’s Disorder hampir keseluruhan penderitanya adalah perempuan.


11.  Attention deficit disorder with hyperactive (ADHD)
ADHD terkadang lebih dikenal dengan istilah anak hiperaktif, oleh karena mereka selalu bergerak dari satu tempat ketempat yang lain. Tidak dapat duduk diam di satu tempat selama ± 5-10 menit untuk melakukan suatu kegiatan yang diberikan kepadanya. Rentang konsentrasinya sangat pendek, mudah bingung dan pikirannya selalu kacau, sering mengabaikan perintah atau arahan, sering tidak berhasil dalam menyelesaikan tugas-tugas di sekolah. Sering mengalami kesulitan mengeja atau menirukan ejaan huruf.
12.  Lamban belajar (slow learner)
Lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita. Dalam beberapa hal mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi masih jauh lebih baik dibanding dengan yang tunagrahita, lebih lamban dibanding dengan yang normal, mereka butuh waktu yang lebih lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik, dan karenanya memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
13.  Anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik
Anak yang berkesulitan belajar spesifik adalah anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik khusus (terutama dalam hal kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau matematika), diduga disebabkan karena faktor disfungsi neugologis, bukan disebabkan karena factor inteligensi (inteligensinya normal bahkan ada yang di atas normal), sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Anak berkesulitan belajar spesifik dapat berupa kesulitan belajar membaca (disleksia), kesulitan belajar menulis (disgrafia), atau kesulitan belajar berhitung (diskalkulia), sedangkan mata pelajaran lain mereka tidak mengalami kesulitan yang signifikan (berarti).

Thursday, April 17, 2014

Sejarah Singkat Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) STKIP Muhammadiyah Kuningan.

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Kuningan di dirikan sekitar tahun 2009, pada awalnya STKIP Muhammadiyah Kuningan hanya membuka 5 Program studi yaitu :
1.         Pendidikan Bahasa dan sastra daerah (PBSD).
2.         Pendidikan Matematika (PM).
3.         Pendidikan Anak Usia dini (PGPAUD).
4.         Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi (PJKR).
5.         Pendidikan Ilmu Komputer / Teknologi Infomasi dan Komunikasi (PTIK).
Seiring dengan perkembangan undang-undang yang menyatakan bahwa guru kelas sekolah dasar harus lah lulusan pendidikan guru sekolah dasar kecuali guru mata pelajaran (Mapel) yang telah ditentukan, hal ini ditanggapi positif oleh STKIP Muhammadiyah yang secara resmi pada tahun 2010 membuka serta menerima mahasiswa baru untuk jurusan atau program studi pendidikan guru sekolah dasar (PGSD).
Pada awal penerimaan mahasiswa baru tahun 2010, PGSD banyak dilirik oleh setiap kalangan karena prospek lowongan kerja yang menyatakan bahwa pada tahun 2014-2022  akan ada pensiun besar-besaran untuk guru sekolah dasar sehingga berimbas pada lowongan kerja yang banyak bagi calon guru Sekolah Dasar, sehingga angkatan pertama PGSD ada 68 orang yang secara angka sangat baik karena lebih banyak dari jurusan lainnya di STKIP Muhammadiyah Kuningan walaupun secara notabene PGSD adalah program studi baru.
Dalam perjalananya sampai menginjak tahun ke-4 ini program studi PGSD yang merupakan program studi paling muda di STKIP Muhaammadiyah akan tetapi PGSD menjadi program studi paporit terbukti dengan menjadi program studi yang memiliki mahasiswa terbanyak di STKIP Muhammadiyah Kuningan. Hal ini patut kita jadikan motivasi baru untuk PGSD STKIP Muhamadiyah Kuningan agar terus berbenah diri meningkatkan kualitas, sarana dan prasaran serta pelayanan yang baik untuk seluruh mahasiswa.
Program Studi PGSD diketuai oleh ibu N.Etit Herawati, M.Pd (sampai dengan sekarang) dan didampingi oleh sekretaris bapak Ariyanto,M.Pd (sampai dengan sekarang) serta dibantu oleh staf-staf lainnya.
Berdasarkan keterangan di atas untu sekarang ini STKIP Muhammadiyah Kuningan memiliki 6 program studi yaitu :
1.         Pendidikan Bahasa dan sastra daerah (PBSD).
2.         Pendidikan Matematika (PM).
3.         Pendidikan Anak Usia dini (PGPAUD).
4.         Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi (PJKR).
5.         Pendidikan Ilmu Komputer / Teknologi Infomasi dan Komunikasi (PTIK).
6.         Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Tabel 1.1
Jumlah Mahasiswa PGSD STKIP Muhammadiyah Kuningan
Tahun Angkatan
Jumlah Mahasiswa
Jumlah Seluruh Mahasiswa PGSD
Angkatan 2010/2011
72
72
Angkatan 2011/2012
148
220
Angkatan 2012/2013
127
343
Angkatan 2013/2014
138
485