Thursday, January 16, 2014

PEMBELAJARAN MICROTEACHING


PEMBELAJARAN MICROTEACHING

A.   Pengertian Pembelajaran Mikro (Microteaching)
Microteaching berasal dari dua kata yaitu micro yang berarti kecil, terbatas, sempit danteaching berarti mengajar. Jadi, Microteaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah siswa, waktu, bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat.
Microteaching atau pembelajaran mikro, dijelaskan oleh para ahli dengan berbagai pengertian. Di antaranya adalah Mc. Laughlin dan Moulton (1975) yang menjelaskan bahwamicroteaching is as performance training method to isolate the component parts of the teaching process, so that the trainee can master each component one by one in a simplified teaching situation” (pembelajaran mikro pada inti
nya adalah suatu pendekatan atau model pembelajaran untuk melatih penampilan/ keterampilan mengajar guru melalui bagian demi bagian dari setiap keterampilan dasar
mengajar tersebut, yang dilakukan secara terkontrol dan berkelanjutan dalam situasi pembelajaran). Sedangkan A. Perlberg (1984) menjelaskan bahwa micro teaching is a laboratory training procedure aimed at simplifyng the complexities of regular teaching - learning processing” (pembelajaran mikro pada dasarnya adalah sebuah laboratorium untuk lebih menyederhanakan proses latihan kegiatan belajar mengajar/pembelajaran). Sementara itu Sugeng Paranto (1980) menjelaskan bahwa pembelajaran mikro merupakan salah satu cara latihan praktek mengajar yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang di "mikro" kan untuk membentuk, mengembangkan keterampilan mengajar.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil inti dari pembelajaran mikro, kurang lebih sebagai berikut : 
1.    Micro teaching pada intinya merupakan suatu pendekatan atau cara untuk melatih calon guru dan guru dalam rangka mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan (kompetensi) penampilan mengajarnya.
2.  Sesuai namanya micro teaching, maka proses pelatihan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran mikro dapat dilakukan untuk seluruh aspek pembelajaran. Adapun dalam teknis pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan hanya memfokuskan pada bagian demi bagian secara terisolasi sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh yang akan berlatih atau sesuai dengan arahan dari supervisor.
3. Pada saat peserta berlatih melalui pendekatan pembelajaran mikro, untuk mencermati penampilan peserta, dilakukan pengamatan atau observasi oleh supervisor atau oleh yang telah berpengalaman. Terhadap setiap penampilan peserta dilakukan pencatatan, direkam dan kemudian dilakukan diskusi umpan balik untuk mengkaji kelebihan dan kekurangan, kemudian menyampaikan saran dan solusi pemecahan untuk memperbaiki terhadap kekurangan yang masih ada dalam proses latihan berikutnya.

B.    Tujuan Pembelajaran Mikro
Secara umum, pembelajaran mikro bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran atau kemampuan profesional mahasiswa calon guru dalam berbagai keterampilan yang spesifik. Melalui pembelajaran mikro, mahasiswa calon guru dapat berlatih berbagai keterampilan mengajar dalam keadaan terkontrol untuk meningkatkan kompetensinya.
Secara khusus, setelah mengikuti pembelajaran mikro mahasiswa calon guru diharapkan:
1.      Dapat menganalisis tingkah laku mengajar kawan-kawannya dan dirinya sendiri.
2.      Dapat melaksanakan keterampilan khusus dalam mengajar.
3.      Dapat mempraktekkan berbagai teknik mengajar dengan benar dan tepat.
4.      Dapat mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif, produktif dan efesien.
5.      Dapat bersikap profesional keguruan.

C.    Karakteristik Pembelajaran Mikro
Pembelajaran mikro pada intinya adalah penyederhanaan pembejaran. Karena penyederhanaan maka tentu tidak semua keterampilan mengajar dipraktikkan dalam satu waktu, akan tetapi keterampilan mengajar dipraktikkan sendiri-sendiri. Seperti keterampilan membuka pelajaran berdiri sendiri, demikian juga pada latihan berikutnya difokuskan pada keterampilan menjelaskan dan sebagainya. Berikut ini beberapa hal fundamental berkaitan dengan karakteristik pembelajaran mikro. 
Di antara karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :
1.   Microteaching is a real teaching
Pembelajaran mikro adalah kegiatan mengajar yang sebenarnya (real teaching), akan tetapi dilaksanakan bukan pada kelas yang sebenarnya, melainkan dalam suatu kelas, laoratorium atau tempat khusus yang dirancang untuk pembelajaran mikro.
2.   Micro teaching lessons the complexities of normal classroom teaching
Sesuai dengan namanya micro, latihan mengajar dilakukan secara mikro atau disederhanakan. Penyederhanaan ini dilakukan dalam setiap unsur atau komponen pembelajaran.
3.   Microteaching focuses on training for the accomplishment of specific tasks
Latihan yang dikembangkan dalam pendekatan pembelajaran mikro hanya difokuskan pada jenis-jenis keterampilan tertentu secara spesifik, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh setiap yang berlatih atau atas dasar saran yang diberikan oleh pihak supervisor. Fokus keterampilan tersebut bisa berupa keterampilan membuka pelajaran saja, maka keterampilan lainnya tidak menjadi fokus latihan, dan sebagainya.
4.   Micro teaching allows for the increased control of practice
Pembelajaran mikro diarahkan untuk meningkatkan kontrol pada setiap jenis keterampilan yang dilatihkan. Kontrol yang ketat, cermat dan komprehensif relatif lebih mudah dilakukan dalam pembelajaran mikro, karena setiap peserta yang berlatih hanya memfokuskan diri pada keterampilan tertentu saja.
5. Micro teaching greatly expands teh normal knowledge of results or feedback dimension in teaching
Pembelajaran mikro diharapkan dapat memperluas wawasan dan pemahaman yang terkait dengan pembelajaran, karena pihak-pihak yang berkepentingan dan juga terlibat di dalamnya mendapatkan masukan dari pihak lainnya.

D.    Keterkaitan Program Microteaching dengan PPL
Pembelajaran micro bukan pengganti praktik lapangan, melainkan bagian dan Program Pengalaman Lapangan yang berusaha untuk menimbulkan, mengembangkan serta membina keterampilan-keterampilan tertentu dari calon-calon guru dalam menghadapi kelas. Dengan perkataan lain, bahwa latihan praktik mengajar tidak berhenti ketika telah dikuasainya komponen-komponen keterampilan mengajar melalui microteaching, akan tetapi perlu diteruskan sehingga mahasiswa calon guru dapat mempraktikkan kemampuan mengajarnya secara komprehensip dalam real class-room teaching.

E.     Materi Kuliah Microteaching
Materi pokok yang akan diajarkan oleh dosen pengasuh kepada mahasiswa peserta microteaching adalah sebagai berikut:
1.   Pengenalan komponen-komponen kurikulum dan silabus
2.   Penyusunan desain pembelajaran secara lengkap
3.   Pembahasan desain pembelajaran
4.   Simulasi mengajar; mempraktikkan keterampilan mengajar (di dalam ruangan kelas)
5.   Praktik mengajar (microteaching)

F.     Strategi Pembelajaran Micro
Proses pembelajaran micro dititikberatkan pada penugasan, diskusi, tanya jawab dan penyusunan desain pembelajaran. Kemudian dilanjutkan kepada praktik pengajaran, baik di ruang kelas maupun di ruang microteaching. 

G.    Penilaian Pembelajaran Micro
Penilaian (evaluasi) dilakukan melalui kemampuan mahasiswa dalam menyusun desain pembelajaran, pengamatan terhadap kemampuan mahasiswa dalam menerapkan keterampilan mengajar pada saat praktik mengajar berlangsung di kelas atau di microteaching dengan blanko penilaian yang telah disediakan, keseriusan dalam mengikuti perkuliahan dan prosentase kehadiran (presensi).

No comments:

Post a Comment