BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Perkembangan zaman dan
sempitnya lapangan pekerjaan mendorong manusia untuk kreatif serta inovatif
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk menyikapi hal tersebut maka
banyak orang yang melakukan usaha lain untuk mempertahankan kehidupanya, mereka
tidak lagi terpaku terhadap perusahaan-perusahaan penyedia lapangan pekerjaan ,
lembaga, intansi serta pemerintah. Hal tersebut terbukti dengan dengan
banyaknya orang yang beralih dan terjun ke duania wirausaha, walaupun dengan
modal nekad mereka memberanikan diri untuk menggeluti pekerjaannya tersebut
dengan harapan mereka dapat meningkatkan kesejahteraanya akan tetapi tidak
sedikit pula mereka yang mengalami kegagalan bahkan bangkrut.
Wirausaha adalah sebuah
pekerjaan yang tepat bagi mereka yang memang sudah paham dengan dunia tersebut,
akan tetapi pekerjaan tersebut tidak dapat digeluti oleh sembarang orang,
pekerjaan tersebut membutuhkan orang yang pintar, cermat melihat lingkungan,
manajerial yang baik, strategi yang matang agar bentuk usahanya tersebut dapat
maju, berkembang serta tidak mengalami kegagalan atau bangkrut (gulung tikar).
Untuk itu sebelum kita
terjun keduania kewirausahaan adakalanya kita memahami pengertian
Kewirausahaan, wirausaha, karakteristik wirausaha, kelebihan dan kekurangan
wirausaha , agar tingkat pelaku wirausaha dapat mengetahui perbandingan
wirausaha dengan pekerjaan lain serta dapat mengetahui kiat sukses serta
manemen berwirausaha. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan membahas
bagaimana pengertian wirausaha, pengertian wirausaha dan kwirausahaan,
kelebihan dan kekurangan wirausaha, tahap-tahap wirausaha, manfaat wirausaha
dan lain-lain.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
pada uraian dalam latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut :
a) Apakah
pengertian Wirausaha dan Kewirausahaan.
b) Apakah
kelebihan dan kekurangan wirausaha.
c) Apakah
tahap-tahap wirausaha.
d) Apakah
manfaat berwirausaha.
1.3
Rumusan
Masalah
Berdasarkan batasan masalah pada
Makalah ini, maka penulis menjabarkan rumusan masalah yang terdapat dalam “Kelebihan Wirausaha”.
1.4 Tujuan Penulisan
tujuan Penyusunan makalah Kelebihan Wirausaha ini adalah sebagai berikut :
a) Mengetahui apa itu Wirausaha dan Kewiraushaan.
b) Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Wirausaha.
c) Mengetahui Tahap-tahap Wirausaha.
d) Mengetahui Manfaat Wirausaha.
1.5 Manfaat
Penyusunan
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu :
1)
Agar kita dapat memahami apa itu Wirausaha dan
Kewirausahaan.
2)
Agar kita dapat memahami Kelebihan dan Kekurangan Wirausha.
3)
Agar kita dapat memahami tahap-tahap dalam berwirausaha.
4) Agar kita dapat memahami manfaat berwirausaha.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha
2.1.1
Pengertian
Kewirausahaan
Secara
etimologi kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha.Wira berarti
pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha
adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu.
Berikut
dipaparkan pengertian kewirausahaan menurut para ahli :
1)
Peter Drucker : Entrepreneurship berasal dari kata
Prancis “Entreprendre” yang artinya adalah “between” and “unddrtake”
atau “to take” (melaksanakan/menjalankan, melakukan/mengerjakan suatu
pekerjaan).
2)
Robert D. Hisrich dan Michael P. Peters (2003) : Entrepreneurship
is the process of creating something new and assuming the risks and rewards.
3)
Kewirausahaan
adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer, 1996)
4)
Kewirausahaan
adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil
karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan
5)
Kewirausahaan
adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan
dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumberdaya yang mereka
kendalikan (Roben, 1996)
6)
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang
diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak,
tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
7)
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and
different) (Drucker, 1959).
8) Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase)
dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
Jadi dapat penulis
simpulkan bahwa definisi kewirausahan adalah :
1) Suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang
sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
2)
Sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani
usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi, dan produk
baru.
2.1.2 Pengertian Wirausaha
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi wirausaha menurut beberapa ahli:
a)
Joseph C. Schumpeter
Wirausaha adalah
orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk
keseimbangan pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas
perubahan-perubahan tersebut
b)
Raymond W.Y. Kao
Wirausaha adalah
orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita.
c)
Richard Cantillon
Wirausaha adalah
seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya
ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ketingkat produktivitas yang lebih
tinggi.
d)
Schumpeter
Wirausaha merupakan inovator yang tidak selalu menjadi inventor (penemu).
Wirausaha merupakan inovator yang tidak selalu menjadi inventor (penemu).
e)
Syamsudin Suryana
Wirausaha adalah
seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan
hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif
menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.
f) Prawirokusumo
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup
Jadi Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk
hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya.
Ia bebas merancang, menentukan, mengelola, mengendalikan semua usahanya. Orang
yang melakukan wirausaha disebut Wirausahawan.
2.2
Kelebihan dan Kekurangan Wirausaha
1) Kelebihan Wirausaha
a) Peluang Mengendalikan Nasib Sendiri
b) Kesempatan Melakukan Perubahaan
c) Peluang Menggunakan Potensi
Sepenuhnya
d) Peluang Merahi Keuntungan Tampa
Batas
e) Peluang Berperan Dalam Masyarakat
f) Peluang Melakukan Sesuatu Yang
Disukai.
2) Kekurangan Wirausaha
a) Pendapatan Tidak Pasti
b) Resiko Kehilangan Seluruh Investesi
c) Kerja Lama dan Kerja Keras
d) Mutu Hidup Rendah Sampai Bisnis
Mapan
e) Ketegangan Mental Yang Tinggi
f) Tanggung Jawab Penuh.
2.3 Tahap-tahap Kewirausahaan
Berikut
adalah tahap-tahap melakukan wirausaha secara umum:
1) Tahap memulai
Tahap di mana
seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah
membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’ Tahap
ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian,
industri,
atau jasa
2) Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini
seorang wirausahawan
mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek:
pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana
mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3) Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan
berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang
dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi
4)
Tahap mengembangkan
usaha
Tahap
di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan
atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang
mungkin diambil
2.4 Faktor-Faktor yang menyebabkan
Kegagalan dalam Wirausaha
Menurut
Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
1)
Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki
kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang
membuat perusahaan kurang berhasil.
2)
Kurang berpengalaman baik dalam
kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun
kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
3)
Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam
keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan
secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional
perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
4)
Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal
dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami
kesulitan dalam pelaksanaan.
5)
Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis
merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak
strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang
efisien.
6)
Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan
efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat
tidak efisien dan tidak efektif.
7)
Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam
berusaha.
Sikap yang setengah-setengah
terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
8)
Ketidakmampuan dalam melakukan
peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan
perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam
berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu
membuat peralihan setiap waktu.
Berikut
adalah kesalahan secara umum atau faktor yang menyebabkan kegagalan seorang
wirausaha :
1)
Kesalahan dalam Mengelola
2)
Kurangnya Pengalaman
Manajer bisnis kecil perlu memiliki
pengalaman jika mereka ingin mengembangkan usahanya.
3)
Kontrol Keuangan Kurang
Bisnis yang sukses membutuhkan
kontrol keuangan yang tepat.
4)
Upaya Pemasaran yang Lemah,
Membangun konsumen untuk bertambah
secara berkesinambungan membutuhkan usaha, pemasaran secara terus-menerus dan
kreatif. Slogan, pelanggan
secara otomatis akan datang, hampir tidak pernah terjadi.
5)
Kegagalan untuk Mengembangkan
Rencana Strategis.
Gagal dalam merencanakan, berarti
gagal untuk bertahan.
6)
Pertumbuhan Tidak Terkendali
Pertumbuhan adalah hal yang alami,
sehat dan diinginkan oleh setiap perusahaan. Namun, harus direncanakan dan
dikendalikan. Pakar manajemen Peter Drucker berkata
perusahaan-perusahaan baru lebih baik untuk memperkirakan pertumbuhan modal
hanya setiap peningkatan penjualan 40 hingga 50 persen.
7)
Lokasi Kurang Strategis
Memilih lokasi yang tepat adalah
sebagian seni dan
sebagian ilmu.
Seringkali, lokasi bisnis dipilih tanpa penelitian yang benar, investigasi, dan perencanaan.
8)
Kontrol Persediaan yang Barang Buruk
Pengendalian persediaan barang
adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang sering terabaikan.
9)
Harga Tidak Tepat
Menetapkan harga yang tepat sehingga
menghasilkan keuntungan yang diperkirakan menuntut pemilik bisnis mengerti
berapa biaya untuk membuat, memaasarkan dan mendistribusikan barang dan jasa.
10) Ketidakmampuan
dalam Membuat Transisi Entreprenurial
Setelah memulai,akan terjadi
pertumbuhan, biasanya membutuhkan gaya manajemen yang sangat berbeda.
Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenangnya dan
tidak menangani - kegiatan operasional sehari-hari - sesuatu yang tidak bisa
dilakukan olehnya.
Berikut adalah
solusi untuk mengatasinya kesalahan-kesalahan dalam wirausaha yang menyebabkan
gagalnya seorang wirausaha :
- Mengenal bisnis secara mendalam.
- Mengembangkan rencana bisnis yang matang.
- Mengelola keuangan.
- Memahami laporan keuangan.
- Belajar mengelola manusia secara efektif.
- Jaga kondisi Anda.
2.5 Manfaat
Berwirausaha/ Kewirausahaan
1) Kebebasan finansial
Terkadang
keuntungan finansial bukan merupakan motivasi utama melakukan kegiatan usaha,
namun tidak bisa dipungkiri keuntungan finansial menjadi faktor penting guna
kelangsungan hidup usaha dan pertumbuhan serta menjadi daya tarik tersendiri
seseorang terjun ke dalam dunia usaha. Adakalanya pada suatu waktu keuntungan
wirausaha sangat tinggi di atas rata-rata keuntungan jenis usaha yang sama
(rata-rata Industri). Dengan risiko usaha yang harus ditanggung sendiri,
wirausaha dalam melakukan kegiatan usaha dengan perencanaan, implementasi yang
cukup hati-hati.
2) Kemampuan mengontrol diri sendiri
Perjalanan
selama proses mendirikan kegiatan usaha sampai berhasil memerlukan kerja yang
cukup lama dengan risiko yang cukup. Dengan berjalannya waktu serta berbagai
pengalaman baik ataupun buruk, kesuksesan serta kegagalan dalam jangka panjang
akan membentuk kemampuan seseorang untuk melakukan kontrol apa yang akan
dilakukan dan yang telah dilakukan serta kemampuan dalam diri wirausaha.
3) Melakukan perubahan dalam hidup serta menggali potensi diri
Dari sekian
alasan seseorang melakukan pekerjaan atau melakukan bisnis di antaranya
disebabkan oleh karena melihat kesempatan yang ada sekarang maupun prospek
dimasa depan. Kesempatan yang cukup tinggi, perubahan kehidupan yang sangat
cepat mendorong banyak wirausaha mencoba melakukan bisnis untuk sekedar
mengukur kemampuan diri sendiri serta menggali potensi diri yang belum
termanfaatkan, tuntutan kehidupan dan juga kesempatan melakukan perubahan dalam
hidupnya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.
4) Pengabdian diri dan mendapatkan pengakuan atas usaha
Kebutuhan
seseorang secara pokok terdiri dari 5 kebutuhan dasar, salah satu di antaranya
adalah aktualisasi diri ataupun secara tidak langsung mendapatkan pengakuan
atas kemampuan dirinya. Wirausaha merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan lingkungan di sekitarnya bahkan dalam cakupan yang lebih luas lagi.
Seorang Wirausaha secara naluri pada umumnya memiliki keinginan untuk
dihormati, dianggap sebagai bagian dari kehidupan masyarakat setempat. Pada
masa sekarang dan mendatang kewajiban wirausaha tidak bisa dilepaskan dari
perilaku etis serta tanggung jawab sosial kemasyarakatan sebagai bagian dari
kehidupan bisnisnya.
2.6
Sikap Wirausaha
Dari daftar
ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi
sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari,
sebagai berikut:
1)
Disiplin
Dalam
melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang
tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen
wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat
menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja
dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang
dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala
yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan
terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan
wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas.
Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang
tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan
kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan
kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
2)
Komitmen Tinggi
Komitmen
adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik
terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya,
seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat
progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat
dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang
direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap
orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada
kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang
ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang
wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki
nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan
kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga
pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
3)
Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang
dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat
kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang
ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai
pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang
terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.
4)
Kreatif dan Inovatif
Untuk
memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya
kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh
cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan
produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif
umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru
seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia
usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya
mustahil.
5)
Mandiri
Seseorang
dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan
baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau
bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan
dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan.
6)
Realistis
Seseorang
dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai
landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun
tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi
tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan
tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan
bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap
masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat
keberhasilan usaha yang sedang dirintis
2.7 Peran
Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional
Seorang
wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal
seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap
orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli
pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan
lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh
kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran
secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya
tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat,
serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula
terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena
tingginya pengangguran.
Seorang
wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran
wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
a) Menciptakan
lapangan kerja
b)
Mengurangi pengangguran
c)
Meningkatkan pendapatan
masyarakat
d)
Mengombinasikan
faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
e)
Meningkatkan
produktivitas nasional
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
3.1
Keimpulan
Secara
etimologi kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha.Wira berarti
pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha
adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu.
Jadi Wirausaha
adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam
menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. Ia bebas merancang,
menentukan, mengelola, mengendalikan semua usahanya. Orang yang melakukan
wirausaha disebut Wirausahawan.
Sedangkan
Kewirausahaan adalah :
1) Suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang
sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain.
2)
Sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani
usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi, dan produk
baru.
Dalam melakukan
wirausaha/kewirausahaan adakalanya memiliki kelebihan serta kekurangan, seperti
berikut ini :
1) Kelebihan Wirausaha
a) Peluang Mengendalikan Nasib Sendiri
b) Kesempatan Melakukan Perubahaan
c) Peluang Menggunakan Potensi Sepenuhnya
d) Peluang Merahi Keuntungan Tampa
Batas
e) Peluang Berperan Dalam Masyarakat
f) Peluang Melakukan Sesuatu Yang
Disukai.
2) Kekurangan Wirausaha
a) Pendapatan Tidak Pasti
b) Resiko Kehilangan Seluruh Investesi
c) Kerja Lama dan Kerja Keras
d) Mutu Hidup Rendah Sampai Bisnis
Mapan
e) Ketegangan Mental Yang Tinggi
f) Tanggung Jawab Penuh.
3.2
Saran
Berwirausaha
merupakan sebuah pilihan yang tepat dalam hidup karen selain untuk meningkatkan
kesejahteraan hidup kita dimasa depan , berwirausaha juga melatih kita untuk
hidup mandiri dan bersosial serta secara tidak langsung membantu perekonomian
negara ini.
Saran
penulis manakala kita atau siapa saja yang hendak berwirausaha agar mematangkan
segala sesuatu yang berkaitan dengan wirausaha, baik itu mental, prospektif
usaha maupun strategi pemasaran serta pengelolaan usaha tersebut agar tingkat
kegagalan usahanya sangat kecil sehingga usaha tersebut bisa berjalan dengan
lancar dan sukses. Tingkat kesuksesan wirausaha tidak hanya dari keberanian
mereka untuk mengambil resiko atau nekad akan tetapi persiapan yang matanglah
yang dibutuhkan para wirausahawaan saat ini.
Sifat
teladan sorang wirausahawan memang harus dimiliki oleh seluruh manusia, karena
hampir seluruh wirausahwan mereka memiliki kecakapan hidup yang baik, mereka
memiliki sifat kepemimpinan , kreatif dan inovatif, jujur, bertanggung jawab,
pantang menyerah dan lain-lain. Maka oleh karena itu banyak sekali yang harus
kita teladani dari seorang wirausahawan.
DAFTAR PUSTAKA
Blawatt R.
Ken. 1998. Entrepreneruship, United States
of America: Prentice-Hall Canada.
Bolton Bill
dan John Thompson. 2003. The Entrepreneur
in Focus.Great Britain:Thomson.
Hisrich.D.Robert,Michael
P.Peters,dan Dean A. 2005. Shepherd.Entrepreneurship,
6th edition.Mcgraw-Hill.
Kuratko
F.Donald, Richards M.Hodgetts. 2004 . Entrepreneurship,
6th ed. United States of America: Thomson.
Mereditha et
al. 1996. Kewirausahaan : “Teori dan
Praktek”. Jakarta.Pustaka Binaman Presindo.
Rasyid, Eddy
R. 1999. (Re) Kontruksi Sosial
Enterprener “Riset Empiris Lahirnya Enterprener”. Semarang. Seminar
Nasional dan simposium Hasil-hasil Penelitian Forum Komunikasi Manajemen dan
Bisnis V.
Sulaiman
Joesoef. 1981 .Pengantar Pendidikan
Sosial. Surabaya. Penerbit Usaha Nasional.
Zimmere
W.Thomas dan Norman M.Scarborough. 2002. Pengantar
Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil.Indonesia: doublefish.
http://www.wirausahamandiri.co.id/wirausaha/mandiri. (unduh 7 maret 2013)
http://www.wikipedia.com/wirausaha-kewirausahaan. (unduh 7
Maret 2013)
No comments:
Post a Comment